Beberapa tahun terakhir ini, situs jaringan social seperti Facebook, Twitter, MySpace, Linked atau pendahulunya Friendster seperti sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keseharian masyarakat. Tidak hanya di kota besar, tapi juga sudah merambah ke daerah dimana telepon genggam dengan jaringan GPRS sudah hampir menjangkau hingga pelosok.

Facebook merupakan situs yang paling popular saat ini. Menurut data statistik yang dilansir CheckFacebook.com, jumlah pengguna Facebook di Indonesia telah masuk 10 besar jumlah pengguna Dalam hal persentase populasi online, Indonesia mencapai angka 23,8 persen. April 2010 pengguna Facebook di Indonesia mencapai 21.027.660 tumbuh tertinggi kedua di Asia setelah Malaysia  serta melampaui pengguna Facebook di Turki selama bulan Maret 2010. Artinya, kurang lebih 23,8 persen dari total populasi penduduk di Indonesia telah terdaftar di Facebook. (Vivanews dan Wikipedia)

Besarnya pengguna jejaring ini membuka celah baru media pemasaran. Jika dulu masih konvensional kemudian berkembang menjadi online system dengan pengembangan software dan jaringan secara khusus, kini ada media yang berada di tengah-tengah yaitu situs jejaring sosial seperti facebook tersebut. Jika sebelumnya untuk membangun sistem penjualan online membutuhkan biaya yang mahal dan sistem yang mumpuni, kini siapapun bisa “jualan” melalui facebook. Tidak diperlukan keahlian TI yang canggih karena pada dasarnya media ini hanya menampilkan item barang yang dijual melalui foto maupun penyisipan link perusahaan pada berbagai aplikasinya.

Selain alasan di atas, tingkat akses ke situs ini yang sangat tinggi dan terus menerus mendorong aspek psikologis penggunanya untuk berbelanja.  Pada umumnya barang yang dijual lebih bersifat ringan seperti pakaian, kebutuhan rumah tangga, mainan anak-anak hingga kosmetik. Yang lebih memudahkan lagi, saat ini belum ada ketentuan perpajakan untuk penggunaan media ini.

Ada beberapa trik yang bisa dijalankan agar facebook sebagai media promosi menjadi maksimal. (http://jangandibaca.blogsome.com/)

  1. Perbanyak teman di facebook anda, kenapa karena dengan semakin banyak teman otomatis yang melihat produk anda pun semakin banyak
  2. Ikut dengan banyak group facebook yang berhubungan dengan produk anda, misal produk anda tentang kerajinan tangan coba anda cari group facebook yang membicarakan tentang kerajinan tangan. Tidak menutup kemungkinan anda ikut group lain yang tidak berhubungan dengan produk anda, dengan ikutan group sebanyak banyak nya otomatis bisa ketemuan dengan banyak orang.
  3. Upload gambar produk anda di Photo Album facebook anda dan beri keterangan tentang produk anda sampai dengan harganya

Jika tidak cukup dengan tips diatas, kini sudah ada beberapa aplikasi gratis yang khusus digunakan untuk kegiatan promosi maupun marketing melalui facebook yang bisa ditelusuri dengan mesin pencari.

Hits: 661

Wikipedia :

Applications Architecture

is the science and art of ensuring the suite of applications being used by an organization to create the composite application is scalable, reliable, available and manageable. One not only needs to understand and manage the dynamics of the functionalities the composite application is implementing but also help formulate the deployment strategy and keep an eye out for technological risks that could jeopardize the growth and/or operations of the organization.

Enterprise architecture (EA)

is a rigorous description of the structure of an enterprise, its decomposition into subsystems, the relationships between the subsystems, the relationships with the external environment, the terminology to use, and the guiding principles for the design and evolution of an enterprise This description is comprehensive, including enterprise goals, business functions, business process, roles, organisational structures, business information, software applications and computer systems. Practitioners of EA call themselves “enterprise architects.” An enterprise architect is a person responsible for developing the enterprise architecture and is often called upon to draw conclusions from it. By producing an enterprise architecture, architects are providing a tool for identifying opportunities to improve the enterprise, in a manner that more effectively and efficiently pursues its purpose.

Service-Oriented Architecture (SOA)

 is a flexible set of design principles used during the ases of systems development and integration. A deployed SOA-based architecture will provide a loosely-integrated suite of services that can be used within multiple business domains. SOA also generally provides a way for consumers of services, such as web-based applications, to be aware of available SOA-based services. For example, several disparate departments within a company may develop and deploy SOA services in different implementation languages; their respective clients will benefit from a well understood, well defined interface to access them. XML is commonly used for interfacing with SOA services, though this is not required. SOA defines how to integrate widely disparate applications for a world that is Web based and uses multiple implementation platforms. Rather than defining an API, SOA defines the interface in terms of protocols and functionality. An endpoint is the entry point for such an SOA implementation. Service-orientation requires loose coupling of services with operating systems, and other technologies that underlie applications. SOA separates functions into distinct units, or services[1], which developers make accessible over a network in order to allow users to combine and reuse them in the production of applications. These services and their corresponding consumers communicate with each other by passing data in a well-defined, shared format, or by coordinating an activity between two or more services

Hits: 714

Jaman kuliah dulu, di salah satu mata kuliah ada materi dengan studi kasus yang membandingkan kemajuan antara India dan Indonesia pada akhir tahun 1980-an. Ternyata dilihat dari berbagai sisi, negara tercinta ini konon banyak memiliki keunggulan dibandingkan India. Sayangnya komparasi itu tidak menyebutkan bahwa dalam soal perfilm-an, India tetap lebih unggul bahkan hingga kini.

Cerita punya cerita, tiga hari berturut-turut aku nangkring di 21. Hari pertama, memuaskan rasa penasaran akan film Arisan Berondong, Meski mendapat caci maki dari teman teman yang underestimate sama film Indonesia, aku toh enjoy banget.. Yah, filmnya sih gak terlalu istimewa, tapi lumayanlah untuk hiburan film sekali lewat buat ketawaan tanpa menguras emosi. Kalau ditanya hikmah moralnya…ada sih,..tapi gak banyak… hihihi. Hari ke-2, diajak temen nonton film Bollywood bertajuk : 3Idiots. Walah..setelah film Slumdog Millionaire, sumpahhhhhh, ini film India terkeren yang pernah gw nonton (secara gw jarang banget nonton India). Hari ke-3 aku dibuat lebih ternganga dengan lagi lagi film dari negeri Hindustan berjudul; My Name Is Khan, kisah seorang imigram muslim asal India di Amerika yang memperjuangkan martabatnya sebagai seorang muslim dan bukan teroris seperti yang banyak dituduhkan masyarakat barat.

3-idiots-e1261935748116

Film pertama, 3 Idiots menceritakan persahabatan tiga anak muda, Farhan (R. Madhavan), Raju (Sharman Joshi) dan Rancho (Aamir Khan) yang penuh suka duka, pengorbanan dan perjuangan serta usaha mencapai cita cita mereka. Dengan alur cerita yang bolak balik, film ini enak dinikmati.  Konon di India, ada sebuah tradisi bahwa setiap anak yang baru lahir akan langsung dicap untuk memiliki status. Jika anak laki-laki, maka ia harus menjadi insinyur, sementara jika anak perempuan harus menjadi seorang dokter.  Untuk itu, sang  orangtua bisa mengorbankan segalanya untuk pendidikan si anak. Dikisahkan  ada tiga siswa cerdas yakni Farhan (R. Madhavan), Raju (Sharman Joshi) dan Rancho (Aamir Khan) yang menyadari bahwa masa depan mereka tidak benar-benar tertulis dalam buku-buku teknik.  Mereka menyadari bahwa masa depan yang cerah tidak selalu harus menjadi seorang insinyur. Namun apa mau dikata, menolak keinginan orang tua merupakan satu hal yang nyaris mustahil. Penonton juga dibuat penasaran, karena hanya latar belakang keluarga Raju dan Farhan yang banyak diceritakan di awal dan pertengahan film.  Latar belakang siapa dan bagaimana Rancho -yang menjadi tokoh sentral- justru  menjadi  titik kulminasi cerita yang disajikan dengan apik. Meskipun di menit menit terakhir, nuansa “India-nya” sangat terasa, film karya sutradara Rajkumar Hirani ini boleh dikatakan penuh dengan pesan moral, terutama di dunia pendidikan.

Nah, yang namanya film India, gak mungkinlah kalo gak ada yang namanya nyanyi dan joget joget, hanya sekarang bedanya, joget joget gak perlu tiang atau pohon seperti dulu. Toilet dan tong bekas pun bisa jadi tempat joget. Seru! Untuk yang gampang terharu, tidak ada salahnya menyiapkan tissue untuk menyeka air mata. Perjalanan tiga sahabat tersebut mencapai puncak diwarnai dengan perjuangan yang tidak kenal menyerah. Mendobrak pakem-pakem yang ada, menantang bahaya , melewati berbagai keterbatasan namun tetap dengan semangat cinta kasih sesama manusia.

my_name_is_khan1

Sementara itu, My name is Khan benar benar satu film yang layak ditonton apalagi buat orang yang mengaku dirinya muslim. Bagaimana tidak, seorang Khan yang dalam film itu diperankan oleh Shah Rukh Khan yang punya keterbatasan fisik (menderita semacam syndrome dan autism) punya semangat yang demikian besar untuk membuktikan bahwa Islam itu adalah agama damai dan bukan teroris. Dengan mengambil lokasi dia Amerika  Serikat yang konon sangat membenci teroris, tentu saja itu bukan perjuangan yang mudah.  Memang Rizvan Khan melakukan itu untuk menepati janji kepada Mandira (Kajol) istri yang sangat dicintainya untuk berbicara kepada seluruh masyarakat  dan jika perlu kepada Presiden Amerika. Disinilah kisah ini dimulai,  menggunakan tagline: My name is Khan..and I am not a terrorist, penonton dibuat terharu dengan perjuangan laki laki yang berasal dari keluarga miskin di India sana.  Akhirnya Khan memang berhasil menyelesaikan perjuangannya. Meski harus hidup di jalanan berbulan bulan lamanya, namun dalam disitulah, Khan membuktikan bahwa ia dan Islam agamanya adalah pencinta damai dan penyayang bagi sesama umat manusia tanpa memandang perbedaan keyakinan , suku, ras dan perbedaan perbedaan lain.

Film yang satu ini, nyaris tanpa joget dan bernyanyi ala India, tapi memang ada bagian akhir tatkala Khan menolong musibah kebanjiran yang terlihat agak berlebihan, tapi semua itu tertutupi dengan alur cerita dan ending yang sangat mengharukan. So, nonton India ?? Siapa Takut ?!!

Hits: 1788

Dimasa pengangguran saat ini, ternyata banyak sekali hikmah yang aku dapat. Selain bisa bangun siang dan bermalas-malasan (loh..ini mah “hikmah” buruk ya…) jadi punya banyak banget waktu untuk “bersilaturahmi” dengan teman teman.  Akibatnya profesi pengangguran agak naik dikit menjadi konsultan per-curhat-an. Padahal, sebelumnya aku tuh termasuk kategori orang yang demen curhat..dimana mana curhat. Tapi kini, justru jadi tempat curhatan orang, meski sebenernya dari jaman kuliah dulu “profesi” ini sempat aku rintis, walau kemudian terhalang karena menjadi pekerja kantoran. 😀 .  Dan ternyataaaaa…hikmah terbaiknya adalah, dari curhatan curhatan para sahabat itu, aku justru menemukan jawaban atas hampir semua problema-ku yang sering aku  curhatkan sebelumnya. Ternyata emang masalah hidup itu muter muter disana ajah.. Alhamdulillah, dari cuman ngobrol ngobrol yang kesannya gak jelas, justru melahirkan  makna bersyukur yang lebih indah.

Materi curhatnya sebenernya gak ada baru, seputar keluarga, pekerjaan dan yang paling mendominasi tentu saja masalah percintaan.  Hemm…yang ini nih, rumit rumit sepele, mudah mudah gampang. Ada temen yang terobsesi sama masa lalu suaminya, masalah perselingkuhan, masalah pacar yang belum disetujui orang tua, KDRT, pacar yang super sibuk, HTS, hubungan terlarang, hunting cewek gak dapet dapet, ditinggalin tanpa pesan, pernikahan diam-diam, suami yang punya WIL, sampe urusan kekerasan yang pake acara lapor polisi… Wuihh, kalo diwakilkan ke lagu, pasti setiap cerita ada lagunya.

Disadari atau tidak banyak diantaranya yang menyebabkan sendiri masalah masalah itu terjadi, tapi aku sama sekali tidak pernah men-judge  kalau yang sudah terjadi adalah kesalahan mereka.  Kucoba membayangkan seandainya ada di posisi itu, bisa jadi kita juga akan melakukan hal yang sama. Sekarang kita mencoba melihat dari sisi lain untuk mencari jalan keluar yang terbaik. Memang melakukan tidak segampang teori-nya. Sama seperti diri sendiri, untuk menuntaskan satu masalah terkadang kita butuh waktu yang tidak sebentar dan dalam perjalanan kesana, up and down sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan.  Lepas dari itu,  sebagian besar sharing dan curhat ini sesungguhnya hanya sebagai pengukuhan bahwa kita sebagai manusia tidak bisa hidup sendiri, perlu teman dan tempat untuk berbagi.  Sebagai manusia dewasa, pada dasarnya kita sendiri sudah tahu apa yang harus dilakukan dalam menghadapi masalah yang terjadi,…tapi yaa itu tadi, ada kebutuhan untuk didengarkan dan diperhatikan. Karena itulah, jika ada sahabat yang curhat,..aku tidak memaksakan diri untuk memberikan saran kalau memang tidak bisa,..toh,..mereka hanya butuh teman untuk berbagi perasaan .

Waduh,..kalo buka biro konsultan percurhatan kira-kira laku gak ya ??!!

Hits: 1807

Bagi yang sudah pernah ke Aceh atau setidaknya pernah membaca tentang Aceh, pasti tau budaya masyarakat Aceh yang satu ini.Apalagi kalo bukan ngupi ngupi. Mau gak mau waktu tinggal di Aceh, aku pun terikut budaya ini. Yah, selain karena emang disana minim hiburan dan keramaian, ternyata emang menyenangkan kok. Mungkin banyak yg berpikir, warung kopi hanya disambangi oleh penggemar kopi. Waduh, jangan salah!!! Warung kopi di Aceh dikunjungi oleh segala lapisan masyarakat dari yang gak doyan kopi, penggemar berat kopi, pejabat bahkan petani kecil. Apalagi pada masa jayanya pekerja kemanusiaan di Aceh,..tempat apa lagi yang lebih nikmat selain warung kopi ??

Source: http://www.gopixpic.com
Source: http://www.gopixpic.com

Jangan membayangkan deretan kursi empuk dengan ruangan full AC dan pelayanan kelas dunia bak Starbucks, Coffee Bean atau Gloria Jeans Coffee. Sama sekali beda. Dalam sebuah halaman internet, kebiasaan ngupi ngupi masyarakat Aceh ini, kalau bisa dimasukkan ke dalam Guiness Book of Record secara rata-rata laki-laki di Aceh memiliki jam duduk paling lama di warung kopi. Sekedar ilustrasi kalau laki-laki (terutama di desa) bisa menghabiskan minimal 12 jam sehari di warung kopi kalau sedang tidak meladang atau melaut, Selepas subuh sampai menjelang zuhur (5 jam), sambung lagi selepas ashar sampai menjelang magrib (3 jam) sambung lagi selepas ‘isya sampai tengah malam (4 jam). Wow..Luar Biasa bukan ??

Dari sekian banyak warung kopi di Banda Aceh khususnya, warung yang paling sering kukunjungi bersama teman-teman adalah Chek Yuke, letaknya persis di tengah kota menghadap sungai Krueng Raya dengan deretan meja kayu dan kursi plastik keras yang sebenernya gak enak didudukin lama-lama. Tapi anehnya tempat itu nyaris tidak pernah sepi… Waktu rutin kami nangkring disana biasanya setelah lewat jam 8 malam, namun sering juga menghabiskan sarapan pagi disana pada akhir pekan. Di masa ramainya para pekerja kemanusiaan di Banda Aceh, jangan heran jika satu meja harus “dibooking” dulu. Tentu bukan lewat telpon atau reservasi online ya,..melainkan mengirimkan satu orang teman lebih dengan tugas mencari meja strategis untuk dikerubungi berlama-lama,

Apa sih yang diomongin, sebenernya gak ada yang penting…paling membahas hal hal gila dari pekerjaan kita sehari-hari, rencana liburan dan yang paling seru adalah menggosipkan tingkah bos-bos di kantor. Ada aja celahnya yang bisa bikin kita ketawa hingga sakit perut sambil menunggu tengah malam tiba. Tapi buat kelompok lain, warung kopi tidak hanya tempat kongkow-kongkow, tapi juga sumber informasi, lobi lobi bisnis hingga lobi politik.

Minuman favoritku apalagi kalo bukan Sanger. Ini sebenernya sejenis kopi susu ala Aceh, tapi adonannya agak beda. Jadi kalo ke warung kopi Aceh, mau pesen Sanger yaa harus bilang sanger, jangan sampai bilang kopi susu, karena bakal beda dihidangkannya. Rasanya mantap banget, pas..baik disajikan dingin atau panas.. Jika ngopi-nya dipagi hari tentu saja sanget hangat plus nasi gurih (nasi uduk ala Aceh), nah kalo malem sanger dingin ditemani nasi kuning cumi cumi atau mi aceh dengan udang. Uhhhh..yummii banget…

Hits: 1114

Pagi ini aku terkesan dengan satu quotes yang membuatku terinspirasi untuk menulis note ini :). Bunyinya seperti ini : ‘Sometimes u just have to step forward and move on. No questions,no doubts,no looking back. Just move on.’ Dan lagi-lagi aku mengaitkan quotes tersebut dengan CINTA, bahasan yang tak pernah lekang oleh waktu.

Seringkali seseorang terjebak dalam suatu perasaan cinta yang teramat mendalam sampai kadang tidak peduli dengan luka yang mungkin timbul atau justru sudah timbul. Pernah merasakan perihnya akibat kehilangan cinta? Aku bersyukur memiliki seseorang yang mencintaiku apa adanya, walaupun aku tidak pernah bisa memastikan seberapa dalamnya perasaannya padaku, yang pasti dia telah membuatku lebih mencintai Tuhanku lebih dari sebelumnya.

Kembali ke topik, kehilangan cinta pasti sesuatu hal yang menggores hati, yang kadang walaupun tersembuhkan, bekas lukanya tetap tinggal disana. Bekas luka tersebut berdampak banyak sekali. Bagi sebagian orang, kehilangan cinta dapat merupakan suatu pelajaran baginya dalam menapaki hari esok yang lebih baik. Tapi tidak semudah itu teman! Apalagi di saat perasaan yang kita miliki terlanjur mendalam. Seringkali kita memilih untuk tetap berada dan hidup dalam semunya bayang-bayang dan kenangan bersama cinta tersebut. Berjuta tanya menghampiri, deretan sesal membuncah, indahnya kenangan seolah potongan-potongan flashback yang datang silih berganti, yang akhirnya menimbulkan keraguan akan indahnya rencana Tuhan di masa yang akan datang. Apalagi jika kita sudah terlalu dalam menambatkan perasaan tersebut, dibutuhkan waktu yang tidak hanya sesaat untuk dapat melewati perihnya proses penyembuhan dari kehilangan cinta.

Namun, sadarkah bahwa semakin kita memanjakan perasaan sakit yang ada, semakin sulit bagi kita untuk menapaki tebing menuju hari esok yang lebih cerah di atas sana? Semakin berpaling kita dari kenyataan, semakin dalamlah kita terkubur dalam sendunya masa lalu yang membuat kita jalan di tempat, terpaku dalam kesepian yang amat sangat menyesakkan.

Jadi, jangan pernah menyerah pada pedihnya cinta yang tak bisa kita miliki. Masa berkabung memang diperlukan bagi hati yang terpatahkan, tapi ada saatnya kita harus berkata tegas pada diri kita, ‘aku adalah sosok yang berharga dan aku berhak atas sesuatu yang dinamakan kebahagiaan’. Saat itulah diperlukan keyakinan hati dan ketegaran jiwa untuk terus kukuh menatap ke depan, tanpa keraguan, tanpa berjuta tanya yang tak menentu apakah berjawab atau tidak,tanpa peduli apa yang menyalak-nyalak di belakang kita. Teruslah maju… Raihlah cinta yang dapat membahagiakanmu! Akan selalu ada pelangi setelah badai usai… 🙂

Bogor, 20th January 2010

Much love,
Nda

Hits: 748