Ada dua hal yang bisa bikin aku nangis minggu ini. Pertama cerita gak penting ini, kedua… Laskar Pelangi the Movie! Dengan waktu yang terbatas dan badan rasanya mau patah saking capek-nya baru sampe dari NAD,
aku sempet sempetin nonton di hari ketiga tayang-nya. Tentu saja bersama gank Aceh, Lala, Apop dan rekan-rekannya. Alhamdulillah gak pake ngantri karena udah pesen semalem sebelumnya.
Kesan gue ? Namanya film ya, sekali lagi jangan compare sama bukunya. Gak bisa dibilang sedahsyat bukunya sih, tapi muatan haru dan canda yang ada di bukunya lumayan terwakilkan dengan acting pemainnya yang sangat natural dan setting yang mendukung banget. Meskipun didukung oleh pemain-pemain kaliber, menurutku pemain-pemain kecil yang asli anak Belitong itulah yang berikan roh pada film ini. Kepolosan, keluguan dan begitu apa adanya. Salut.
Ada beberapa penggambaran yang membosankan memang, seperti Lintang dan buaya yang menurutku scene-nya terlalu banyak. Namun itu tertutupi oleh acting pemerannya yang sangat alami. Keren!
Ini harusnya jadi film wajib anak-anak yang lagi liburan sekolah. Apalagi anak-anak orang berduit yang hanya menerima suapan materi berlebih dari orang tua. Untuk hal ini, aku harus berterima kasih setinggi gunung ke kedua orang tuaku. Meskipun masa kecilku tidak “sesulit” Laskar Pelangi, tapi penanaman nilai-nilai kalau hidup ini adalah sejuta perjuangan itu selalu aku miliki. Gak banyak komentar deh, secara gue udah sering banget ngomentarin semua hal tentang Laskar Pelangi disini. Highly Recommended.
Kayaknya gue mo nonton lagi… 😀



Hari ini untuk kesekian kalinya dalam bulan ini, koneksi internet mati. Menurut pengumuman yang ditempel di email (dengan koneksi intranet) ada masalah di jalur fiber optic yang menuju Aceh. Kurang lebih sama alasannya dengan pengumuman serupa di kejadian sebelumnya. Ini belum mati-mati karena urusan maintence server, server domino, server remi, server monopoli.. (Loh…) Apalah pokoknya yang mirip-mirip begitu.