Menandai masa purnabakti, tadi malam nyaris semua personil BRR tumplek blek menikmati saat-saat kebersamaan terakhir dalam satu pekerjaan di bumi Naggroe ini. Inilah waktu dimana tidak kurang dari 450 karyawan akhirnya harus kembali ke pangkuan “ibu pertiwi”, kembali berkiprah di institusi sebelumnya atau mencoba mengais rejeki di tempat lain. Alhamdulillah aku masih dipercaya mengerjakan beberapa tugas hingga awal 2009 nanti yang membuatku gak harus buru-buru eksodus dari Banda Aceh.

Ada rasa sedih, pasti.. Biar bagaimanapun diantara mereka ada sahabat sahabat terdekatku yang sudah berbagi dan bersama dalam segala suka dan duka selama kurang lebih 1,5 tahun ini. Akhirnya toh, waktu yang mempertemukan dan waktu pula yang memisahkan. Namun begitu, masa-masa kebersamaan ini bagiku tetap salah satu tonggak penting dalam sejarah hidupku..

Aku “kehilangan” empok..temen sebelah kamar, yang setia tanpa henti mendengarkan segala curhat dengan tetek bengek yang gak penting. Selalu siap saat aku butuh tempat untuk ketawa dan nangis di malam dan siang hari, Kehilangan temen yang rajin nguras bak. Hiksss… Kita tetep bisa ketemu di Jakarta selalu ya, mpok.. Makasih dengan penuh cinta selalu buat dirimu.

 

…dan yang pasti… aku kehilangan “mie kocok”, “mouse hello kitty”, 1031,pulsa IM2, ngomel-ngomel, protes gak jelas, mie kepiting dan susu beruang. Karena yang tersisa hanya tapak tapak jalan sepanjang Lueng Batadengan semua memori gak penting di dalamnya dan catatan , 3 Juli 2007 ketika aku minta tanda tangan untuk approve permohonan email, kau tandatangani tanpa menoleh sedikit pun kepadaku. Ending ini adalah sungguh di luar dugaan. Sedih. Kecewa. Kaget. Lega. Bahagia. Semua bercampur jadi satu. Tapi aku yakin ini adalah pasti pasti yang terbaik untuk semuanya.

Tidak ada yang perlu disesali, pasti ada blessing in disquise dari semua ini. Biar Dian Piesesha aja yang bilang : bukan perpisahan yang kutangisi, namun pertemuanlah yang aku sesali..

teurimòng geunaséh..

Hits: 2106

Ada kabar baik.. Kata Oie, beberapa waktu terakhir ini aku udah terlihat lebih “normal”. Meski agak gak nangkep arahnya kemana, mungkin bener juga. Mungkin aku udah keliatan “get real”. Gak maen sinetron lagi. Gak ujug-ujug minta ambilin tissue karena nangis yang berderai-derai. Gak mendadak kehilangan mood dan selera makan. Waktu itu, yang bercokol hanya selera makan orang alias marah-marah sama oknum yang sama. Kasian juga dia kena marah terus tiap hari.

Ke-ideal-an “how to control your emotion” lama-lama hanya ada di buku-buku tebel yang sering gue baca. Ternyata lagi-lagi gak segampang itu. Disamping emang udah bawaan orok yang udah doyan ngomel waktu masih di kandungan, ternyata ketidaksiapanku menghadapi satu kehilangan yang sudah di depan mata menambah parah penyakit itu (baca: ngomel tanpa henti). Sampe sempet diinfus dengan selang yang gak betah nangkring di nadi-ku. So…akhirnya walau penyakit itu udah tahap kronis stadium empat, I have to go.. (dun no..maybe coz “something” already left me before..). Karena obatnya memang hanya itu. Pahit, sakit, perih, sengasara jadi efek samping obat itu. Meski harganya mahalllllllllllllll banget dan gak diganti sama Askes kantor atau asuransi pribadi, tetep harus aku beli, untung aja gara-gara itu, gak jatuh miskin sampe harus tidur di mesjid.

Thanks God, aku punya dua ribu fans (halah…hiperbola sebagai artis gagal) yang rela berkorbah hingga titik darah penghabisan buat meyakinkan aku kalo,…semua hal buruk dan penyakit yang sudah terjadi adalah kewajaran biasa bukan kesalahan. Meski berdarah-darah penuh derita, merintih rintih penuh sepi, yellow mellow on the wow.. toh semua akhirnya harus jadi tidak berarti lagi. Life must go on.

Terpaksa aku kutip penggalan sajak basi dari masa lalu yang entah kenapa kerasa nyambung aja sekarang ini
Satu
Perubahan terus mengalir membanjiri lautan hati hingga
ke samudera (baru) kehidupan, agar luas seperti bumi
sehingga tidak sempit, gerah, penat..
Bila berlayar bercinta dengan ombak, karena badai yang
berselingkuh akan cemburu bersama pasang surut.. tak
perlu berhenti, cukup menunggu karena akan membawa
sang dewa, sang dewi melahirkan putri keseimbangan.
Merenung menuju malam..bermimpi akan indahnya harapan
karena bila esok menjadi kenangan,?
Apa yang telah terlewati adalah bagian menggapai nanti
Saat ini adalah semuanya, saat ini menjadi kesempurnaan.

Dua
Dia yang pernah ada, begitu dekat tapi tak tersentuh
Begitu keras, begitu nyaring, suara ini………….
tapi yah!! aku tak terdengar
Dia yang pernah ada, tapi kini tak lebih dari halogram hidup yang rancu, sistemnya telah pudar dicumbu virus berkendaraan kuda trojannnya.
Aku mematung, menjadi tak bergeming..
Dia sudah tiada, yang ada hanya halogram dengan jutaan byte kenangan berkapasitas giga. Mesin berkecepatan tinggi berbahana luas..
Tapi itu tidak berarti lagi.. (Last Cargo, 2004)

Hits: 1880

Gak perlu jauh-jauh kalo pengen ngerasain gimana lebaran di negri minoritas muslim. Gak perlu ke belahan dunia bermusim empat seperi Zimbabwe atau Nicaragua (loh.. ??). Cukup ke Pulau Samosir yang menurut David Sitanggang terletak di tengahnya Danau Toba. Pulau dengan luas sekitar 1,265 km2 ini dihuni tidak kurang 131.000 jiwa dimana setidaknya 90% diantaranya adalah non muslim.

Ceritanya, lebaran Idul Adha kemarin dalam rangkaian liburan, aku dan teman-teman terdampar di Pulau ini. Walau begitu, mengingat pesan leluhur, yang namanya sholat Ied tetep sebisa mungkin dijalankan meski hukum-nya sunnat. Sejak hari pertama saja seingatku tidak pernah sekalipun mendengar suara azan. Kami agak sedikit was was, jangan-jangan emang gak ada mesjid yang bisa jadi artinya besok pun gak bisa Sholat Ied. Sehari sebelum lebaran, Lala Cs berkelana di daerah seputaran penginapan untuk nge-cek keberadaan mesjid atau musholla dengan harapan besoknya bisa ada acara sholat Ied. Alhamdulillah ada,..dan setelah tanya-tanya Sholat Ied-nya akan dimulai pukul 7.30 pagi besoknya.

Malamnya boro-boro ada aroma khas kambing yang siap dikurban-kan esoknya, suara takbir pun gak ada. Sepi. Memang pas hujan sih, tapi baru kali ngerasa lebaran yang bener-bener gak ada bau bau lebarannya. Di Bogor, meski aku beberapa kali kelewatan sholat Ied karena kesiangan bangun, tetep ada nuansa hari raya-nya. Paginya, jam 6 kami sudah siap-siap, takut gak dapet tempat. Jam 6.30 kami sudah bertolak menuju mesjid. Walah, ternyata jalannya becek mana abis ujan pula dan yang pasti gak ada ojek (ini beneran, gak niru Cinta Laura). Udah gitu, ngelewatin rumah-rumah penduduk di gang sempit. Ketemulah mesjid yang dimaksud. Mesjinya kecil banget, aku kira-kira luasnya gak lebih dari 7 x 8 m. Sempit dan agak pengap. Pas kita sampe masih sepi. Ustadz-nya pun belum eksis. Menjelang 7.30 baru umat-umat lain berdatangan. Aku inget yang ngatur saf-saf para jamaah dandanan dan muka-nya persis Muklas sohib-nya Amrozi yang baru aja kepancung. Kirain yang model begitu cuman ada di Lamongan aja, ternyata udah happening juga di Tuk Tuk. Hehehehe..
Alhamdulillah makin lama makin penuh. Mesjid kecil yang sempit itu akhirnya sesak dengan sekitar 100an orang jamaah. Bahkan posisiku yang semula di dalam harus ikhlas bergeser ke luar untuk member space bagi makmum yang lain. Pulangnya tetep ada lontong dan santan khas lebaran meskipun kita ketemu-nya setelah di Medan.

Hits: 2113

Rencana awal aku dan teman-teman akan sedikit berlibur menjelang masa purna bakti di bumi atjeh-nesia ini. Kita udah bikin plan jauh-jauh hari, desember ini akan melancong ke Danau Toba. Good news-nya sepertinya kita harus menunda lagi atau membuat farewell baru ini mengingat kemungkinan pekerjaan yang masih bisa diteruskan hingga April 2009. Mendekati hari yang dituju, ternyata sebagian anak-anak gak penting itu ada acara kantor di Brastagi. Alhasil di hari H bersama Qadrie yang tak seberapa itu, aku menyusul mereka ke Brastagi dan lanjut 3 jam perjalanan menuju Prapat. Awalnya crew Pusdatin hanya gue, Lala, Rynal dan Alex. Tapi H-4, si Kamerad Atod mendadak pengen ikutan juga. Sementara Oie, yang bener-bener gak minat (mungkin takut sama mami-nya) tau-tau H-3 jam menyatakan siap bergabung. Dan perjalanan setengah gila itu pun dimulai meski dengan bekal minim dan modal ngutang.
So, kalo biasanya liburan dengan gank 7bi (7 biawak maksudnya), kali ini dengan 7ba (7 basri). Basri jadi nama generic si Qadrie, manusia sejuta nama. Segala nama dipanggil ke dia mulai dari Basri, Nasir, Sarip , Munir sampe Zainuddin.

Menyenangkan, lumayan refreshing banget. Bersama  cowok-cowok gak penting yang penampakannya lebih mirip celengan ayam masuk kampung tapi merasa jadi cowok paling laku sedunia.Oie (ada apa dengan perut ?), pls..deh, udah kayak bawa gagang telpon aja tuh kemana-mana. Sementara Atod dengan gaya-nya yang sangat standar tiba-tiba berpenampilan bak PS (penduduk setempat) lengkap dengan kantong kresek belanjaan buat anak istri di rumah. Hahahahha… Rynal yang membosankan dari jaman onta gigit besi dan ngakunya pernah nolak Luna Maya tetep aja narsis bin najis tralala. Sementara my best idol is Alex Nardy. Gila lex, ..gue selalu salut sama gaya coo-lu (kul-kas maksudnya) yang tahan segala cuaca dan kondisi. Manusia gila terakhir, Basir bin Sarip Zen, mahluk hidup selundupan satu-satunya dari Mercy Corps. Entah aku agak lupa sejarahnya tiba-tiba dia mencalonkan diri dengan mantap untuk ikutan (kayaknya kita gak pernah ngajak elu deh…!) . Lumayan karena ada dia jadi banyak bahan celaan. Terlebih lagi dia bawa kamera pinjemen yang nilainya lebih berharga dari dirinya sendiri. Hehehhe..

The only two girls adalah gue dan Lala.. Huaaaaaaaaaaaa… ucapan gue cuman satu la,…jangan nambah belang-belang di kulit-mu! Karena kau nyaris mirip kucing berbelang 3-nya si Harun di Laskar Pelangi..
Ok..next..kita bikin beneran farewell yang beneran yah.. (loh.??!!)

Hits: 1809

Setelah H2C lalu, termehek-mehek, akhirnya hari ini buku terakhir dari Tetralogi Laskar Pelangi itu sampe juga ke Aceh. Launching sih baru 28 Nopember lalu di Jakarta. Iklan di Kompas, beredar pertama masih Jabotabek. That means kalo gue nunggu buku itu eksis di Aceh, bisa jadi gue baru baca abis taun baru Imlek. Lama beeng… Hari itu, Alhamdulillah Shinta Hamel alias NTa, alias Ocha bersedia nangkring ke salah satu Gramedia di Jakarta dan bela-belain cuti (hiperbola gak sih).. Dia mendukung banget niat gue yang kalo bisa..jadi pembaca pertama Maryamah se-Aceh-nesia. Dan gak tanggung-tanggung gue pesen 6 ex. Buat anak-anak Pusdatin gak penting sedunia yang pake ngutang pula!!

Dia kirim pake TIKI yang katanya YES (Yakin Esok Sampe), nyatanya Sabtu gak sampe juga. Dodol tuh TIKI. Padahal udah bayar yang mahal. Pas ditelpon, katanya nyampenya Sabtu malem, 29 Nov, jadi gak bisa dianter. Wong, dia gak bilang YES itu gak ngitung hari libur. Gimana sih!! Gues sampe bela-belain ke kantor sabtu-minggu, eh nyampenya senen..siang pulak!

Anyway…Ini buku ke-6 yang berkorelasi dengan Laskar Pelangi, yang gue punya. Selain Tetralogi-nya gue juga sempet beli Laskar Pelangi The Phemonenon dan yang kemarin Behind The Scene-nya yang lux edition yang gue beli di Bogor minggu lalu.

So, dua malem ini gak ada agenda lain selain menuntaskan si bibik Maryamah ini.

Hits: 2071

Di Bogor minggu lalu, seperti sebelum-sebelumnya kalo pulang gue pasti belanja beberapa buku buat pelipur duka lara nestapa di Banda Aceh. Kali ini lumayan banyak, padahal yang dibeli sebelumnya dan belum juga dibaca gak kalah banyak. Dasarnya aku suka sama buku-buku manajemen dan self improvement, self development dan kolega koleganya. Tapi lama-lama bosen juga, secara hampir semua buku type itu yang pernah gue baca sebenernya intinya itu-itu aja. Muter-muter aja disitu, hanya disajikan dengan cara yang beda.

Yang kedua yang bikin gue jadi males adalah segala buku-buku tersebut kek-nya sekarang ini gak ngaruh-ngaruh banget ama gue. Karena gue pikir diri gue emang udah terbentuk apa adanya begini. Tetep aja jadi diri sendiri yang bisa sedih dan kecewa meskipun kata buku A kita harus selalu bisa being happy di segala suasana, buku B bilang positif thinking is the best way, buku C bilang: maju terus untuk mencapai tujuan, buku D bilang: Gak boleh marah-marah, itu tandanya gak bisa ngontrol diri sampai buku Z bilang : Budi dan Wati sedang berlibur ke rumah nenek, menjolok jambu.. (loh???)… Namanya juga manusia, dimana pikiran itu juga seperti kehidupan yang up & down, jadi kalo sekali-kali ngerasain sedih, kecewa, marah, benci ya wajar aja. Wong semua rasa itu diciptakan Tuhan untuk kita nikmati. So,manusiawi banget.. Gimana kita me-manage-nya aja. Ciee…ciee.. udah kayak motivator deh gue.

Lama-lama buku-buku model begitu cuman jadi “pengingat aja” kalo gue lagi butuh pencerahan atau istilah kerennya refreshing atau recharge aja untuk menepiskan segala gundah gulana resah gelisah di dunia fanah ini. Halah.

Sekarang aku lagi demen buku-buku cemen yang kalo baca-nya gak usah pake mikir 10 kali baru bisa ngerti. Gak usah pake mengerutkan kening yang sudah berkerut-kerut dan gak usah ngambil kalkulator biar paham apalagi pake buka primbon Jawa buat nyari kecocokan. Pun lagi males baca buku yang penuh romantika cinta biru membara atau merah merona (yang buat gue udah basi semua) atau buku sedih yang membuatku daku meneteskan air mata hingga berdarah-darah penuh derita. Pokoknya, prinsip gue sekarang (sekarang loh..), baca buku itu buat fun, buat seneng-seneng, hepi hepi seperti kalo kita naek Istana Boneka di Dufan (soalnya gue takut banget naek kora-kora, halilintar apalagi kicir-kicir). Seperti juga kalo kita nonton film Dono, bukan film yang bikin merinding seperti Beranak Dalam Kubur, Sundel Bolong atau Kuntilanak yang seri-nya dibuat sampe Kuntilanak 3. Btw, film yang terakhir ini gue nonton deng, sampe yang kedua. Ini mah sumpah gak serem, soalnya kuntilanaknya berbadan mirip kuda. Hahahaha.. Kalo dipasangin sama delman, pasti disebelahnya ada pak kusir yang sedang bekerja, mengendali kuda supaya baik jalannya. Hehehehe…

Seperti contoh tiga buku sinting yang gue beli minggu lalu. Kambing Jantan-nya Raditya Dika, Cado-Cado (Catatan Dodol seorang Calon Dokter) dan TIKIL (Titipan Kilat) Kami Antar Kami Nyasar. Semuanya bener-bener bikin gue serasa naek komidi puter di pasar malem. Bawaannya mau ketawa mulu. Meski mungkin ketawa gue penuh kepalsuan (hihihi…), secara di dalam hati sekarang lagi teriris-iris sembilu. Halahh.. Buku pertama, buku-nya si Raditya gue beli, karena buku itu diangkat dari blog-nya si Radith sendiri dan FYI buku ini dinobatkan sebagai Best Indonesian Blog Award 2003.

Bahasa-nya bener-bener bahasa suka-suka (good bye to Purwadarminta & JS Badudu), nulisnya semau-mau dia, ceritanya juga ancur-ancur bahkan kadang-kadang nyaris gak memperdulikan “norma-norma” kehidupan orang normal bahkan cenderung tidak berperikemanusian. Tapi biar begitu, kaidah SPOK (Subyek, Predikat, Obyek, Keterangan) sebagai unsur standar supaya satu kalimat bisa dimengerti tetep dia pake. Gue rasa gue gak perlu banyak-banyak promo-in buku dia ini disini, secara di gak kenal gue karenanya dia gak mungkin bayar gue.. heheheh.. Tapi kalo ada waktu, bisa juga deh main-main ke blog-nya dia di www.radityadika.com.

Dari buku kedua yang emang ditulis sama dokter (waktu ybs masih jadi calon dokter), gue baru tau kalo dalam dunia kedokteran, sunat itu istilahnya sirkumsisi. Tuh kan,..siapa bilang baca buku-buku cemen begini kita gak bisa nambah pinter. Emang Iwan Gayo doang yang bisa bikin pinter… Bagi anak-anak muda masa kini, FYI Iwan Gayo itu yg ngarang Buku Pintar yang jaman 80-90an yang sempet happening alias ngetop banget di republik ini.

Balik ke sirkumsisi, entah jujur entah dusta, katanya sunat itu ada model-modelnya juga loh. Ini bagus jadi referensi buat yang belum disunat atau dengan ikhlas, ridho serta tawakkal bersedia di sunat lagi. Pertama; model jengger ayam; yaitu model dengan sisa sedikit daging dibawah si burung. Kedua; model guli guli kelereng: sama kayak model pertama cuman bentuknya bulet-bulet. Ketiga; model dasi ikan cupang (kenapa mesti cupang sehhh, kenapa gak ikan mas koki,kan ekornya sama aja!!!), mirip seperti yang pertama dan kedua tapi dagingnya dibuat bercabang. Dan yang keempat model dilophosaurus (bintang pelem Jurassic Park) dimana kulit lehernya bisa mengembang kalo kaget. Hahahah.. meski gue ngebayaginnya setengah mati susah, tetep aja gue ketawa. Bener-bener gak nyangka kalo sunat bisa punya fashion juga. Kapan-kapan kalo nganggur, gue mo bikin survei ah, ..kira-kira 2009 model apa yang paling in dan bagaimana perkembangan fashion sirkumsisi ini di kemudian hari… Ada yang mau jadi responden ? Cepetan daftar ! Berhadiah voucher nginep di kantor (masing-masing) 3 hari 3 malem plus bonus piring plastik cantik. Hehehehehe…Buku ketiga juga gak kalah kocaknya, cuman gue belum abis bacanya.

Walau demikian, buat menghilangkan jejak ketidaknormalan gue gara-gara baca buku begitu dan mengembalikan ingatan gue akan kenyataan hidup yang sebenernya atau bahasa orang pinter-nya: balancing, gue tetep beli juga buku-buku yang buat re-charge seperti yang gue sebutin di awal. Sumpah. 😀

Hits: 657

Baru sampe, setelah sekitar sembilan hari nangkring di Jakarta. Masih kliyeng-kliyeng gara-gara kurang tidur. Gak jadi nonton Persembahan Cinta-nya Rossa, coz gak dapet tiketnya. Mau nongkrongin ticket box, boro-boro banget, secara meetingnya kelar jam tujuh malem. Daripada gagal konser sama sekali, akhirnya daku bersama 3macan bikin private konser di Hup-pup Fatmawati alias ber-karaoke-ria.  Abis itu, saat hari masih gelap gulita gue udah mejeng dengan manis di terminal 2F Bandara SH. Gimana siang ini gak kliyeng kliyeng…. Dan kebiasaan lama kalo lagi di jalan adalah : gak bisa tidur!!! Untung gue bawa buku kambingjantan-nya Radiyta Dika yang bener-bener “jantan”, lumayan bikin cekikikan sendiri sampe-sampe bapak-bapak gendut sebelah gue sering noleh-noleh gak jelas ke gue, sambil mikir anak ini kayaknya udah gila kali ye ?!! Kasian….dia salah besar, gue gak kayak gila, tapi bener-bener udah gila.

Waktu di Jakarta, gue ngerasin lagi bangun pagi-pagi buat berangkat kantor dari Bogor menuju Jakarta. Sumpek! Gila…ternyata di Jakarta mobilnya banyakkk banget ya,..jadi bikin macet ! Feel shocked. Gue bener-bener back to katro. Sampe bingung, kemana Vika yang dulu begitu perkasa menghadapi Jakarta? Namun tetep ada yang bikin hepi, tentu bukan meeting meeting dengan angka-angka yang bikin gue nyaris senewen itu, tapi ketemu temen-temen gila yang selalu ingetin gue buat bersyukur bahwa gue masih punya mereka  dan sejuta orang yang masih sangat care dan sayang sama gue (seriusss!!) Trus dengerin ngobrol yang aneh-aneh, seperti :.. (nama disamarkan)

1. PS, 3rd Fl, 24 Nov 2008, Jam makan siang

Wati: Gue lagi bête sama kecengan gue..

Gue: Masih yang dulu ? yang piara ikan ? masih piara ikan dia ? atau udah ganti iguana ?

Wati: Masih, tapi sekarang kayaknya dia udah piara kuda lumping,..

Gue: Napa ?

Wati: Gue pedekate sama Bapaknya, ..eh keluarganya malah nyangkain Bapaknya selingkuh sama gue.

Gue : Hebat dong…lebih mateng!! Mantep tuh!

Wati: Iya sih…tapi Bapaknya umurnya udah 72 !!!!! dan gue gak minat jadi Ibu tiri-nya si kuda lumping itu.

 

2. Via YM dengan temen AcehNesia, 25 Nov 2008, Jam abis makan siang

Neneng: Vik.. cepatlah kau pulang, meja kau bocor! Di atas meja ada ember nongkrong.

Gue: Hahahah…., kantor yang tradisional

Neneng: tp kataya mau ditambal pake silicon, trus gue bilang sama tukangnya.. sekalian aja  to….t gue   (FYI : to…t = teti kadi)

Gue : Halah..btw, ati ati yah, takutnya atap itu bentuknya sama dengan yg punya elu.. 😛

 

 

3. Depan Ratu Plaza by phone with Anabella, 26 Nov 2008, Mau makan siang

Gue : Anabella,..pertama ada berita buruk..

Anabella : Apa ?

Gue : Tiket konser Rossa abis bis.. gue pun gak yakin bias nongkrongin tiket box..

Anabella :  Trus berita baiknya ?

Gue : Gak ada.. Hehehhe

 

4. SMS seorang sahabat , 23 Nov 2008, 22:05:29

Walau lu kesel dan sakit hati sama omongan dia, anggap aja itu anugerah karena Allah masih sayang sama elu dang justru ngingetin kalo dia emang gak layak menyita waktu lu, apalagi buat dapetin cinta elu..

 

Hits: 678

Akhir-akhir ini gue demen banget marah. Kalo dipikir-pikir marah-marahnya makin kesini makin gak jelas. Orang lain mungkin hobi-nya jalan-jalan, nonton film, atau main catur.. Lah, kok gue hobi-nya marah-marah?! Kalo udah marah-marah kadang kadang gue merasa gak jadi diri sendiri. Istilah kerennya “berkepribadian ganda”. Tapi kata sohib-sohib pribadi gue sebenernya gak ganda, bisa jadi triple, kwartet, panca sampe dasa. Halah. Ini bener-bener berlebihan.

Ke-sebel-an pertama ; Bos yang satunya suka rada-rada gak “dong”, yang satunya kepinteran. Kalo jodoh, ini perpaduan yang unik dan ajaib. Satunya jarang punya ide , satunya kebanyakan ide. Bukannya saling melengkapi, tapi malah sering jadi “keributan” bikin karena gak sampe-sampe kata sepakat. Berooobahhhhhhhhh mulu.. Udah gini, gue (sombong.com) sering banget jadi “kambing hitam” keduanya. Bagaimana memadukan agar ada hasil. Puyeng! Bete-nya ada beberapa hal yang harusnya dipikirkan oleh yang level-nya diatas gue, tapi kok gue merasa beban mikirnya dan pelaksanaan teknisnya banyakan ke gue dan temen-temen. Secara strategi, yang bersangkutan lebih sering tidak membantu. Kalo pun iya, gak terlalu berpengaruh banyak. So, di banyak hal, anak buah jadi komandan merangkap prajurit. Kalo perang gak tau tuh posisinya ada dimana. Bener-bener gak lucu, soalnya pgajinya gak dobel :p

Ke-sebel-an kedua; Ini yang bikin gue jadi berkepribadian ganda berlipat lipat. Jadi gak pengertian, gak compromize, maksa dotcom, mo menang sendiri, dll. Padahal aslinya gue cuek, males ngurusin hal-hal begini tapi gampang banget nurut sama orang alias bisa diajak kong kalikong apalagi untuk orang yang harusnya aku sayangi. Saking nurutnya kadang-kadang terlalu percaya sama orang dan gampang di-bego-bego-in. Ini mungkin gak penting. Tapi lama-lama jadi penting. Mau dibikin gak penting lagi, ternyata gak segampang itu. Namun dari waktu ke waktu selalu aku coba untuk udah ikhlas, walaupun di tengah-tengah jalan menuju itu, sebagai “perempuan biasa”, selalu ada “ketidakpuasan” yang akhirnya memicu “kemarahan”. Ah, sutralah..bagian ini gak terlalu perlu banyak dibahas.

Akhirnya, hidup memang tidak ada yang sempurna…

Hits: 1722

Lebih dari sepuluh tahun tinggal di Bogor, kadang-kadang membuat gue merasa Sunda Banget. Sttt…tapi tetep aja gue gak bisa berbahasa sunda dengan baik dan benar. Jadi, perasaan itu hanya teridentifikasi dari kedoyanan gue makan daun-daunan dan pepes-pepesan serta sambel-sambelan. Di Aceh 1,5 tahun tentu saja sering membuatku kangen sama makanan-makanan itu. Pernah satu kali aku di pasar deket rumah aku menemukan baby labu siam (alias labu siam kecil-kecil) yang enak banget kalo direbus dan harganya berapa ? sebiji = Rp 1000! Gilingan! Secara di Bogor seribu itu dapet sekilo! Mau beli, tapi kok gue lebih napsu marah-marah dibanding makannya. Sampe kepikir, kalo gue ekspor beginian dari Bogor laku gak ya ?!!

cibiuk24

Akhir taun lalu, finally di Aceh, ketemu juga satu rumah makan Sunda bertitel Cibiuk yang cabang utamanya emang di tanah Jawa Barat sana. Seingatku udah beberapa kali menyambangi tempat ini bersama temen-temen. Menunya lumayan lengkap. Tapi lebih banyak lengkap-nya di daftar menu-nya. Kalo milih menu suka harap-harap cemas, karena keseringan gak ada-nya daripada ada. Sebel kan ? Resto-nya sih keren, tapi biar bagaimanapun tetep lebih enak warung K5 Ibu Atikah di depan terminal Baranangsiang yang hanya buka setelah magrib. Apalagi kalo kalo kesananya jam 2 malem! Nikmat banget deh..

cibiuk11

Semalem, untuk merayakan beberapa perayaan (kalimat yang aneh ?!!) Pusdatin Full Crew makan-makan lagi di Cibiuk. Tapi sayangnya menu ikan jambal plus pete favorit gue lagi gak eksis. Pun pepes oncom dan pepes tahu trade mark makanan Sunda juga berhalangan hadir. Tapi, karena udah menahan lapar dari siangnya, tiba-tiba semua kerasa nikmat. Gak lupa…ujung-ujungnya tetep foto foto.. Cheerss..

Hits: 2155

Abis sakit bulan lalu, tingkat kesibukanku bukannya turun, malah tambah sibuk. Untungnya sekarang makin banyak yang bantuin gw di kerjaan rutin. Tapi yang bikin puyeng adalah masalah petinggi alias si bos yang menjunjung tinggi perfeksionisme (baca: perfeksionista) dalam setiap pekerjaan. Oke, secara sebenernya aslinya gue pun perfeksionis. Tapi perfeksionis yang begini sering melahirkan sejuta pertimbangan yang lama-lama tidak lagi menjadi pertimbangan yang esensial untuk satu keputusan. Setuju banget dalam semua hal kita emang harus memikirkan hasilnya, respon pihak ketiga dan segala dan dampak baik atau buruk yang akan ditimbulkan. Tapi kan gak harus takes time untuk hal-hal tidak terlalu prinsip ?!

Apalagi untuk waktu terbatas, dimana semua keputusan harus diambil cepat. Kenapa harus bertele-tele untuk hal-hal pendek selama esensinya sudah tersampaikan. Kalo masalah kekhawatiran mah, semua juga perlu dikhawatirkan dalam arti “dijaga” agar tidak terjadi hal-hal yang buruk. Tapi gak harus bawel dong buat urusan-urusan yang bisa jadi  diliat-nya hanya dari kacamata sendiri ?  

Capek!

Hits: 1749

Jarang-jarang nih gue ngomongin soal kerjaan di blog. Soalnya takut membosankan, karena pembaca-nya sendiri sebagian besar adalah teman-teman seprofesi (sekantor) yang notabene doing the same business. Tapi kali ini bolehlah..kali kali aja bos gue baca, trus dia seneng dan gue naek gaji (ngarep dotcom). Kecuali pernah tentang Bu Neneng ini.

Jadi begini ceritanya, RANDatabase salah satu aplikasi yang dikelola dan jadi mainan sehari-hari divisiku bekerja kebetulan mendapat penghargaan dari Future Government sebagai Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Terbaik menyisihkan 450 nominasi aplikasi sejenis dari 15 negara. Future Government merupakan sebuah majalah yang diterbitkan oleh Alphabet Media, penerbit terbesar untuk informasi sektor layanan publik di kawasan Asia dan berpusat di Singapura. FutureGov sendiri merupakan komunitas regional terbesar bagi pejabat pemerintah, pendidikan dan kesehatan di seluruh Asia Pasifik. Setelah lebih dari 5 tahun berjalan, komunitas dari berbagai landasan telah mengayomi lebih dari 23.000 anggota – dan angka ini terus bertambah. Penghargaan semacam ini, kabarnya merupakan yang pertama diterima oleh lembaga pemerintahan di Indonesia.

Hingga Oktober 2008 pada sistem ini telah tercatat 1632 proyek yang dilakukan oleh 540 implementing partner serta didanai oleh 619 funding agency. Total dana yang dikomitmen-kan pun sudah mencapai USD 3,8 milyar Apa sih istimewanya sistem ini? Pertama; berakses worldwide (http://rand.brr.go.id). Kedua open public dalam arti setiap organisasi (NGO dan donor) bisa meng-update sendiri proyeknya. Ketiga; sebagai ajang pertukaran informasi; misal organisasi A punya dana tapi organisasi B punya kapabilitas untuk melaksanakan, bisa terjadi pertukaran sumberdaya. Keempat; menghindari proyek yang tumpang tindih, misal NGO A ingin membangun sekolah di daerah Z, melalui RAND, mereka bisa mendapatkan informasi apakah sudah ada organisasi lain yang berkiprah di daerah tersebut dan apakah proyeknya masih layak ? Kelima; tentu saja ini sebagai sarana dan wujud transparansi dan akuntabilitas publik terhadap seluruh bantuan yang masuk. Seperti kita tahu, ketika tsunami melanda Aceh Nias, 26 Desember 2004 lalu diikuti oleh gempa dahsyat di Nias tiga bulan berikutnya, sebagian besar bantuan yang masuk merupakan bantuan dari individu-individu yang asalnya mungkin tidak seberapa tetapi kemudian dihimpun oleh berbagai organisasi di seluruh dunia. Mungkin gak banyak yang tau, orang-orang ngetop seperti Alanis Morisett, Michael Schumaker (salah gak nulisnya), hingga Anita Roddick yang punya Body Shop turut menyumbang secara pribadi dan itu tercatat disini.

Fitur-fitur yang bisa diakses publik yang paling berpengaruh adalah semua orang sedunia bisa tau siapa melakukan apa, dimana, duitnya darimana dan bagaimana progress pekerjaannya. Ini bisa ditampilkan dalam format tabel, chart bahkan thematic map. Jangan lupa, semua proyek yang terdaftar disini harus melalui suatu mekanisme yang bernama Concept Note Approval Workshop.

Sejatinya, RAND berbasis DAD, satu sistem yang dikembangkan oleh Synergy, sebuah perusahaan IT yang berpusat di USA. Aplikasi ini digunakan di semua negara yang terkena dampak tsunami. Tetapi khusus yang digunakan di Indonesia (Aceh dan Nias) sudah di-customized sesuai dengan kebutuhan.

Kalo iseng, silakan buka link-link berikut.

1. Kompas1

2. Kompas 2

3. Koran Tempo

3. Bisnis Indonesia

4. Warta Ekonomi

5. Waspada

6. Kapanlagi.com

Hits: 1879

Ada ada aja kejadian bulan ini. Di Lahat sempet masuk kantor polisi gara-gara si Kiky pake acara nabrak orang. Demi kebenaran aku ikut-ikutan cari pembelaan di kantor polisi. Waktu itu sebenernya bada emang udah letoy, tapi karena kena eforia menyambut liburan jadi gak dirasa-rasain. Sebenernya ketika masih di Banda pun selama puasa yang nyaris ngopi mulu (gak tiap malem sih..hanya nyaris), emang badan udah lemes-lemes, apalagi setiap pagi selama puasa aku pasti terserang mual-mual gak jelas. Selama libur lebaran, aku hanya terkapar tak berdaya di rumah dan seperti biasa gue anti yang namanya tidur di RS. Oh, No!!  Apalagi lebaran ya,..catet lebaran dan liburan setelah menempuh perjalanan Banda Aceh-Jakarta-Bogor-Palembang-Lahat (PP) trus gue harus terkapar di RS? Tidak!!

Puncaknya adalah ketika menuju bandara Palembang untuk berangkat ke Jakarta. Tapi aku gak mungkin cancel keberangkatanku. Lima jam perjalanan Lahat-Palembang ditambah satu jam di langit bener-bener bikin kayak tinggal nunggu hari pembalasan dosa aja. Di pesawat rasanya pengen terjun payung, udah manalah dingin, duduknya gak enak ditambah turbulensi-nya kenceng. Bener-bener mampus. Sampe bandara SH, mau gak mau gue langsung dilarikan ke RS. Lagi-lagi dikasih pertimbangan, dirawat aja ya, gejala typus nih… Oh..NO!!! Masih gejala…nyanta aja karena tiga hari setelah itu, aku harus segera ke Aceh secara udah kangen banget sama Aceh waktu itu.  Akhirnya, tertidurlah di rumah Bogor, yang lembab (karena lama gak disentuh). Ujug-ujug, besoknya si Jolie bersama gank PLYMH dating dan menawarkan tawaran untuk “dirawat” saja di rumahnya di Ciputat. Oke, gue ikutin. Tapi siapa nyana, besoknya bukan istirahat ? Malah jalan-jalan ke PIM cari HP sama dot titipan Waladi? Huhh.. .. malemnya sempet-sempetnya ke Huppuppy Fatmawati dan tertidur di rumah Anabella jam 2 pagi!! Heheheh..

Read More

Hits: 1913

 

 

Akhirnya satu tahun menggenapi sisa usia. Dari jaman dulu sebenernya aku gak concern banget sama yang namanya ulang tahun. Tapi buatku tetap ulang tahun adalah satu hari special dimana kita wajib menyapa sahabat atau kerabat kita yang ber-ulang tahun hanya untuk sekedar bilang: I still remember you…

Makasih buat sahabat-sahabat tersayang yang udah rela gak tidur (atau emang pas jaga ronda), nelpon pas jam 12 malem. Padahal sungguh, kalian asli udah ganggu tidur nyenyak gue !!! Mo marah gak sih gueee ?? Atau temen-temen lama yang meski udah gak ketemu bertahun-tahun sempet-sempetin nelpon, atau sms singkat sebagai pengganti ucapan, bahwa aku tetap menjadi teman yang mereka ingat walaupun hanya pada 11 Oktober..

Usia hanya angka-angka, tapi semoga ada kedewasaan baru dan kesabaran baru menyongsong apapun yang akan terjadi dalam hidupku..

Dan… Thanks buat sms-sms ini

Mama:  Ika, selamat ulang tahun ya.. Mama doakan semoga yang Ika cita-citakan akan berhasil

Kiky, My bro: Selamat ulang tahun yuk Ika, jangan sakit-sakit ya.. Hadiahnya ntar dicariin ….. dan ….. (cencored)

ApopHarris : Selamat ulang tahun, semoga selalu sehat lahir dan bathin. Vika memang artis..orang penting. sampe yang gak pernah balik ke aceh aja mau dateng pas ultahmu. Hepi Besdey!! inget supaya HEPI terus 😀

Arlia : Halo Bu,..gue hampir lupa hari ini ada yang ultah di pedalaman sana.. Happy b’day ya bu.. Doanya masih sama seperti tahun kemaren, biar cepet dapet jodoh. Jaga kesehatan dan jangan “maen api” lagi ya.. Hehehhe..

Itha : Vika, Met Ultah ya.. semoga selalu mendapat rezeki yang barakah dan jodoh yang baik ..

Wendy: Happy Birthday to you,  Happy Birthday to you.. Happy Birthday to you dear Vika

Dea: Mbak Vika, hari ini ultah ya.. Happy Birthday to you. Moga Tuhan selalu memberikan yang terbaik.

Linna Oetje: hepi b day bu!

Waladi : Selamat ulang tahun ya, bu.. Semoga keberkahan meliputi sisa usia yang ada.. Amien..

Oiee: Vikaa…. Slamar Ultah ya… I know I’m not the first one.. Moga panjang umur dan sehat selalu…Amiennn..

Lala Silvana : Met ulang tahun ya bu!!!!

NovBrian: Vika, pa kabar lo… Met Ulang tahun ya.. Sukses dan sehat selalu..

BuTan: Vika, met ultah ye.. Semoga selalu hepi  dan dapat apa yang dimauin 😛

Nna: Nyak, Selamat ulang tahun ya.. Have a wonderful bday..

Nta :`

Dear Nyak…
Happy Bday y…
Hidup kadang harus dijalani dgn santai, just like u said…e’body has their own way to face their own life…kehidupan na sendri2 y nyak.. 🙂
Semoga apa-apa yang Nyak rasa kurang dapat segera terpenuhi. Amiiin…but dont push ur self too hard y…  

 

 

 

Ivo : hey..happy birthday ya jeng! may all ur wish come true…

 

 

 Adriani : selamat hari lahir mbak vika!
best wishes for your life and family

Lita : Selamat ultah Vika. Tetap sehat,tetap smangat..

Enrico : Happy Birthday Vika!! Wishing all the best!!

Baso Amir : Selamat ulang tahun ya Vika. Nggak ikutan warga Aceh menunggu kedatangan Hasan Tiro?

Eryka : happy bday vika (chu) sayang…..wishin all the best for ur life…keep the faith

Helvy :  Selamat milad ya! Bahagia selalu…amiin

Trie : Happy Birthday To U. Semoga mendapatkan ridho dan rahmatNya seera selalu dalam lindungan Allah, semoga apa yang slalu didoakan tentang kebaikan dikabulkan

Mas Rizya : Met Ulang tahun, Non!

 

 

Hits: 1854

Moral story of this conversation : Being single is not confusing when no maid at home !

————————————————-

Vika, ada stok pembantu ngga?

Halah, emang gue Bu Gito!!

Tulung dunk klu denger2 ada yg nyari kerja, hemm .. itu lah salah satu keuntungan msh lajang, Vika. Ngga usah repot nyari pembantu..

(Hemm..maksud lohh ? Kadang-kadang jadi lajang juga gak hepi kalee.. Secara lu gak tau gue lagi patah hati???)

Emang kemana lagi…,..pembantu kok ilang ilang terus,..makanya jadi majikan jangan galak galak mpok..

Lu kan tau gw ga galak…

Lah..kok bisa pada mabur gitu ?

Panjang sih ceritanya, biasa gw punya 2 pembantu, Yang tua namanya Sawi yang muda Atis.  Tapi Atis dah brenti pas April krn kawin

Trus, yg tua mo kawin lagi ?

Gak lah… please deh lo. hanya yang muda yang mo kawin. Trus nyokap bawain lagi yang muda si Erna. Tapi baru sebulan gw brentiin aja. Abis galak, suka mukul anak2. Abis itu,  Sawi bawa temennya dari kampung. Namanya…gw lupa. Baru tiga hari temennya itu di rumah. Si Sawi dapet telepon dari kampung katanya Bapaknya meninggal. Terpaksa kan si Sawi mesti pulang kampung tuh, eh temennya yang baru masuk itu malah kesurupan dan jadi menakutkan. Akhirnya dipulangin juga deh.. Meski begitu, si Sawi bawain gantinya kok..  Tapi pas tau pembantu satunya kesurupan, dia minta pulang juga. Aneh kan ?

Sekarang gue jadi gak punya pembantu deh. Anak-anak kepaksa dititip titip.

Walah repot banget bu. Rumah lu ada roh halusnya kali, pake acara kesurupan segala.…  Lu cari ganti aja ke yayasan gitu.. ?

Nah klo sampe besok lom ada kabar gw mau cari ke penyalur

Hihihihih…….

 

 

Hits: 689