Bulan Ramadhan tidak ubahnya seperti Bulan Silaturahmi dan reuni. Bulan suci itu,kini bukan hanya milik mereka yang muslim, karena mereka yang tidak puasa pun kalau yang namanya makan-makan, rasanya pantang ditolak! Hehehe.. Acara Buka Puasa Bersama seakan sudah menjadi wajib dalam 30 hari Ramadhan. Dari yang kecil-kecilan sampai gede-gedean. Selama 1 bulan, yakin deh rata-rata sepertiganya kita habiskan dengan acara buka puasa bersama. Jadi kebayang kan rempongnya kalau kegiatan ini tidak direncanakan dengan baik.

Lucunya terkadang puasanya belum mulai, panitia buka bersama sudah dibentuk dimana-mana. Namanya jadi Panitia Buka Puasa Bareng itu paling repot itu mencari venue. Jangankan untuk acara yang lebih dari 20 orang, untuk ngumpul teman-teman dekat saja, kita harus booking beberapa hari sebelumnya. Kalau datang langsung ke mall tepat saat magrib dipastikan kita tidak akan mendapatkan restoran yang diinginkan. Untuk mengakalinya, biasanya ada 1-2 orang teman yang rela datang dua jam lebih dulu sebelum beduk berkumandang.

source: http://www.kaskus.co.id/
source: http://www.kaskus.co.id/

Dalam memilih venue pun terkadang ada beberapa yang harus dipertimbangkan. Seperti lokasinya, kenyamanan, kebersihan, harga makanan, pelayanan dan keberadaan Musholla pun turut menjadi aspek penting acara ini. Mau tidak mau kita harus survei mendapatkan lokasi idaman. Nah, hari gini…survey paling mudah tentu saja lewat Embah Google. Sayangnya, belum banyak website yang menyediakan informasi tentang restoran yang oke, lengkap dan review dan fasilitas booking online.

Tapi mulai tahun ini, kalian bisa memanfaatkan qenue.launchrock.com. Untuk kamu yang setiap tahun merencanakan buka puasa bersama teman atau keluarga, Qenue adalah pilihan yang paling tepat. Qenue adalah sebuah system online yang mempermudah kamu mencari dan memesan tempat berdasarkan jumlah orang plus pendukungnya seperti fotografer dan dekorasi.

Dalam waktu dekat aplikasi/website Qenue akan segera tersedia. Namun kamu mulai sekarang sudah bisa mendaftar untuk mendapatkan spesial invitation plus promo langsung saat nanti dirilis awal Ramadhan 2016. Sila submit email kamu di email disini. Jadi nantinya tidak perlu rempong lagi untuk mencari tempat buka puasa bersama terbaik. Tinggal klik klik secara online, dan semua sudah kami yang urus.

Oya, ke depannya Qenue tidak hanya untuk booking resto loh! Dengan pakai aplikasi ini kamu juga bisa mendapatkan fasilitas acara-acara penting seperti bridal shower, baby shower, mini workshop, product launch, wedding, birthday party, family dinner dan semuanya. Nanti semuanya akan dibocorin ke kamu yang sudah daftar di Qenue

Qenue juga mengundang para pengusaha resto untuk bekerja sama. Silakan krim data resto ke email qenue.info@gmail.com. DItunggu yah!

Hits: 958

Bagi sebagian wanita, bepergian kadang merepotkan karena urusan packing barang bawaan Sampe-sampe, rasanya semua isi kamar wajib dibawa. Misalnya saja, pakaian dan sepatu yang harus berbeda di setiap occasion, topi, kacamata hitam, segala macam perawatan tubuh, berbagai perangkat kosmetik mulai dari bedak, lipstik, maskara bahkan mungkin saja ada yang harus membawa bulu mata palsu anti badai. Rempong deh cyinn…. Kalau liburan kita ala Princess Syarini yang lengkap dengan dayang-dayang, mungkin over bagasi serupa pindah rumah pun tidak masalah. Tapi kalo liburan “prihatin”, alias semi backpacker, ini merepotkan sangat! Bukan saja mengurangi kenyamanan diri sendiri, tetapi juga membuat teman traveling kita ikut-ikutan gak nyaman. Saya sih kalau ngeliat teman terseok-seok membawa gembolan berat, rasanya gak tega kalau gak bantuin. Tapi setelah tau isi bawaannya, dimana daster saja ada 4 biji, baju berbagai warna dan aksesoris gak penting, jadinya malah beteee. Belum lagi, bawaan yang ribet akan memperlambat gerakan kita.

Padahal agar praktis, sebaiknya bawa saja barang yang penting untuk efisiensi dan tentunya menghemat biaya bagasi. Berikut tips dari Tiket2.com untuk mempersiapkan packing saat liburan.

Pahami kebutuhan saat travelling
Itinenary akan membantu Anda memahami kebutuhan saat travelling agar membawa barang yang penting saja. Sebagian wanita sering dihinggapi perasaan khawatir ada yang kurang atau ketinggalan seperti khawatir kurang baju, khawatir kurang peralatan mandi atau khawatir kurang duit (eh, itu mah saya). Padahal kekhawatiran seperti itu ujungnya justru membuat isi koper dipenuhi barang-barang yang akhirnya malah tidak digunakan.

Buatlah check list
Ini hal yang penting banget! Setelah memahami kebutuhan travelling, segera buat check list mengenai barang apa saja yang harus dibawa. Hindari packing mendadak sebelum hari H, sehingga masih ada waktu untuk mempertimbangkan barang apalagi yang wajib dibawa atau bahkan harus dikurangi. Sesuaikan check list dengan itinerary dan kebutuhan seperti contoh di atas. Tips lain, jika ada barang-barang yang bisa ditemukan dengan mudah di lokasi traveling, sebaiknya dibeli di tempat, contoh peralatan mandi. Jika menginap di hotel yang cukup baik, saya jarang membawa handuk. Berat satu biji handuk, lumayan loh! Hindari juga membawa banyak aksesories, bawalah yang bisa dikenakan di segala suasana.  Khusus untuk pakaian, disarankan untuk membawa pakaian yang eye catching dan mix and match. Selain bisa bikin foto kita “instagramable”, juga membuat bagasi  menjadi lebih efisien.

travel-packing

Jangan melipat baju
Biasakan menggulung baju dibandingkan dengan melipat baju. Menggulung terbukti menambah ruang di ransel atau koper kita. Agar lebih aman, taruh pakaian di dalam sebuah plastik, agar terlindung dari basah. Manfaatkan berbagai kantong atau tempat di koper/ransel untuk membuat barang bawaan menjadi “managable”. Selipkan 1-2 buah kantong kresek untuk memisahkan pakaian bersih dan kotor. Siapkan juga karet, peniti atau gunting kecil yang biasanya bermanfaat saat travelling. Tips ini cocok banget buat cewek-cewek yang berlibuar ala petualang.

Hindari membawa pakaian tebal
Jika Anda terpaksa harus membawa pakaian tebal, sebaiknya dipakai saja agar tidak menambah beban berat tas atau koper. Atau jika tidak membawa pakaian tebal, gunakan pakaian berlapis, sarung tangan, dan kaos kaki sebagai alternatif. Kalaupun berlibur ke daerah dingin, bawa hanya 1-2 buah yang berwarna netral, agar mudah dipadupadankan.

Letakkan benda berat di bawah tas
Sepatu, sandal, dan baju bisa diletakkan di bagian bawah koper atau tas traveller. Untuk barang kecil seperti tas kosmetik, perlengkapan mandi, kacamata, makanan, letakkan di bagian atas atau kantung yang terpisah dan gampang diambil.

Bawalah dua tas saja
Dua tas ini termasuk satu buah tas kecil dan tas besar. Tas kecil digunakan untuk menaruh dompet, paspor, tiket pesawat, kamera poket, kosmetik atau obat-obatan. Isi tas besar dengan semua baju dan perlengkapan liburan lainnya.

Silahkan share artikel ini jika bermanfaat untuk Anda ya, ladies traveler! Yuk Liburan !

 

Hits: 962

Pertanyaan yang paling sering akhir-akhir ini datang ke saya adalah: Bagaimana caranya bisa menulis, gimana caranya memulai untuk menulis atau apa sih yang bisa kita tulis. Eh, ini sumpah bikin GR loh! Berasa kayak gw udah mahir banget dan keren gitu… Hahaha. Padahal mungkin mereka-temen-temen gw yang suka baca blog- ini cuma iseng doang, mau bikin eyke GR. Secara di luar sana, temen-temen saya yang lain sudah canggih-canggih sampe bikin buku bahkan nulis di harian-harian ternama ibukota. Apalah awak ini. 🙁 Tapi okelah, untuk menghargai mereka para fans saya itu, saya akan sedikit memberikan tips menulis,wejangan atau lebih tepatnya sharing tentang topik ini. Sama sekali saya belum merasa jago loh.., tapi ini saya anggap sebagai sarana pembelajaran juga. Tarikkk mang…

Menulis itu dimulai, bukan “dipelajari”
Menurut saya sih awalnya emang agak lucu pertanyaan seperti itu. Toh, hal pertama yang diajarkan ketika kita masuk sekolah adalah membaca dan menulis. Namun ternyata menulis dengan baik, nyaman dibaca, runut dan punya isi itu, memang bukan pekerjaan mudah. Saya pun hingga kini masih terus belajar. Ini dia jawaban pertama dari pertanyaan-pertanyaan tadi: Belajar! Bagaimana cara belajarnya?! Saya percaya belajar menulis yang baik itu adalah memulainya. Bukan mempelajari teorinya. Nah loh?! Toh, sebenarnya menulis sudah jadi pekerjaan sehari-hari kita sejak jaman sekolah. Minimal banget deh kita pernah merangkai kata saat menjawab pertanyaan essay. Memulainya pun sebenarnya bisa dimana saja, apalagi saat ini ketika gadget sudah menjadi pendamping yang paling setia karena ditenteng kemana-mana. Bagi mereka yang kerja kantoran, berkomunikasi via email sebenarnya bisa sebagai ajang belajar untuk mengungkapkan ide melalui tulisan. Ini susah-susah gampang sebenarnya. Oleh karena itulah saya membiasakan diri memberi laporan secara tertulis dibandingkan laporan secara lisan. Manfaatnya, selain akan punya “record” tentang pekerjaan, kita juga bisa belajar banyak menulis dari sini.

12645068_1078677352184496_3629225290308695949_n

Mulai dari ide sederhana.
Pasti banyak yang sering merasakan susahnya mencari ide menulis. Sama!! saya juga begitu. Tapi setelah sering-sering main ke tetangga, maksudnya ke blog-blog orang, ternyata banyak tulisan sederhana tapi menarik. Tidak usah dululah berpikir untuk menghasilkan tulisan cerdas yang penuh dengan teori-teori keren yang seolah menunjukkan tingkat intelektualitas penulisnya. Terkadang banyak hal-hal di sekitar kita yang keliatan bodoh tetapi menarik untuk ditulis. Pernah baca buku-buku Raditya Dika kan? Dia sukses mengangkat cerita-cerita yang kayaknya “cemen” jadi luar biasa. Idenya yang “sederhana” itu justru kena di segmen yang ia tuju. Tidak heran kalau bukunya pun laris manis. Intinya, simplicity is the best. Banyak juga yang enggan menulis karena takut salah, takut dihujat, takut hantu, padahal menulis sesungguhnya adalah berbagi persepsi, bukan masalah benar atau salah.  Urusan benar atau salah jadi nomer enam (karena nomer 1 sampai 5 tetep Pancasila). Semakin sering kita menulis, pendapat kita akan semakin berkembang, percaya diri kita pun turut meningkat. Tentu tetap dengan mengindahkan kaidah kaidah tata bahasa dan kepatutan ya, bukan menjurus ke tulisan-tulisan penyebar kebencian yang marak saat ini.

Lebih banyak membaca
Kemampuan menulis, pada dasarnya berbanding lurus dengan kekerapan membaca. Dari sering membaca, kita jadi tahu bagaimana merangkai kalimat, menyampaikan maksud dan tujuan penulisan. Sering dtemukan, banyak orang-orang pandai tapi kalau membuat kalimat panjang-panjang bahkan satu paragraf kadang hanya untuk 1 kalimat. Kebiasaan seperti ini, saya yakin karena ia jarang membaca. Repot kan kalau kita harus bolak balik membaca ulang satu kalimat, karena terlalu panjang yang ujungnya malah membuat bingung. Lebih dari itu, dari membaca, kosa kata kita akan bertambah banyak, ini akan mempengaruhi cara pemilihan kata (diksi) saat menulis, Paling penting lagi, dengan menulis, wawasan kita akan bertambah yang akan berguna banget untuk menjaring ide.

Jadi diri sendiri!
Tulisan kita sejatinya adalah jati diri kita. Banyak orang yang mencoba menggunakan cara dan gaya penulis yang sudah tenar. Yah, gak ada salahnya sih, tapi terus menerus menulis dengan cara orang akan membuat kebosanan dan kelelahan (lelah hayati, bang,,,) Tidak usah berpikir bahwa menulis harus sesuai pola bahasa yang baku. Tulisan itu sama seperti bahasa, kuncinya komunikatif alias nyambung dengan pembacanya. Untuk menemukan gaya masing-masing, jalan satu-satunya: mulailah menulis! Seorang teman pernah bercerita, bahwa dia masih bingung mau menulis, padahal sudah ikut kursus. Balik lagi, teori is nothing tanpa praktek. Membiasakan diri menulis memang tidak mudah, tapi percayalah…kalau sudah dijalani pasti jadi candu.

Bagi saya, menulis adalah wujud eksistensi diri. Mungkin blog saya belum sepopuler mereka-para profesional blogger. Saya juga tidak terlalu peduli, tulisan-tulisan saya akan jadi hits atau tidak, nantinya akan dibaca orang atau tidak,  bagi saya menulis ibarat mencatatkan pengalaman-pengalaman hidup yang bisa jadi warisan untuk anak cucu kelak.  If you would not be forgotten as soon as you are dead, either write things worth reading or do things worth writing (Benjamin Franklin)

Hits: 1162