Alhamdulillah..senengnya, dalam dua minggu terakhir dapet banyak kebahagian dan penghargaan atas hasil sebuah “kerja keras” . Pake tanda kutip tuh kerja keras-nya, secara sebenernya gak keras keras banget sih, ada dikitlah males malesnya…

Pertama, tau tau dapet penghargaan jadi pemenang ketiga untuk lomba menulis dalam rangka Visit Banda Aceh Year 2011. Lumayan, dapet duit jajan tambahan. Gak nyangka banget, soalnya aku nulis “curhat” seperti biasa, bahkan baru sekali-kalinya nulis di ponsel dan besoknya di hari terakhir submit naskah, baru bisa aku kirim. Alhamdulillah… Tulisannya yang ini http://www.vikaoctavia.com/2011/06/mengapa-aceh/

 

Yang paling membahagiakan, tentu saja, akhirnya aku berhasil menyelesaikan studi masterku di Program Studi Magister Manajemen Sistem Informasi, Universitas Bina Nusantara, lebih cepat dari bayanganku semula. Waktu 16 bulan sungguh gak kerasa. Terharu sih, soalnya dalam kurun waktu itu pengorbanannya lumayan banyak, dari materi, waktu, pikiran dan perubahan dengan lingkungan sosialku.  Serunya mungkin ini peristiwa dimana aku nervous dan gugupnya keterlaluan. Duh, sampe pake acara sakit perut seharian, hilangnya setelah sidang. Aku pikir awalnya itu bukan stress, emang sakit perut, sembelit..Ternyata kata temenku, kadang orang stress emang suka gak sadar kalo dia stress. Hihihi.. Yang bikin gugup lagi, aku harus menghadapi tiga dosen penguji (tanpa didampingi pembimbing) yang sangat senior dan sudah cukup punya nama. Nambah lagi stress-nya manakala dua orang mahasiswa sebelum giliranku ditanyakan belum lulus, alias harus ujian ulang. Hadohhh.. gimana guee?!! Alhamdulillah… Allah ngasih ketenangan hati dalam kegugupan itu..

Makasih yang luar biasa buat keluarga dan temen-temen yang mendukung dengan gila-gilaan selama setahun ini, mulai dari minjemin duit, nyariin contekan, ngajak karaoke saat suntuk ujian… Akhirnya..

 

Hits: 730

Yihaaa.. setelah masuk bulan ke-10 akhirnya thesis juga!! Sempet repot mau nyari judul apa, tapi prinsipku sama seperti waktu S1, cari mata kuliah yang paling aku kuasai :D. Gak usah sok-sok-an ngambil yang keliatannya paling gaya, tapi sebenernya kita kurang expert  disitu. Pun soal topik dan lokasi, aku juga punya gambaran pemikiran yang sama. Waktu di IPB gw skripsinya di Palembang, waktu itu dengan pertimbangan deket rumah, lingkungannya aku kenal dan topiknya waktu itu tentu saja yang gw ngerasa paling pinter dah.. heheh..

Nah sekarang pas mau thesis juga simper bingung mau ngambil judul apa. Yang tergambar besar di otakku tentu saja sistem informasi jaman BRR dulu, secara dulu itu bagian dari kerjaan gw dan beberapa data yang mungkin bisa kepake, masih aku simpan dengan baik. Setelah bertapa dan bersemedi cukup sebentar, kenapa  gak coba menganalisis knowledge management untuk disaster management? Pertimbangannya, manajemen pasca tsunami 2004 sudah menjadi benchmark kebencanaan nasional bahkana internasional. Apalagi yang namanya bencana aliasa musibah bisa terjadi kapan saja tanpa kita tahu. Setidaknya jika masyarakat mengetahui bagaimana penyebaran informasi sebagai upaya preventif untuk mengurangi dampak bencana.

Yah, begitulah..dengan proses yang Alhamdulillah dimudahkan oleh Allah SWT, jadi deh.. Rencananya penelitian ini akan dimulai di TDMRC Banda Aceh, pertengahan Maret nanti. Sekalian reuni dengan temen-temen disana.. Waktu ujian proposal, dosen pengujinya nanya; “kok mesti di Aceh sih penelitiannya, bukannya enakan ke Singapura? “ Hahahhaha.. belom tauuuu diaaaa… Itu si Ibuk dosen harus gw suruh makan ayam tangkap dan minum sanger dulu, biar dia bisa ngerasa, Singapura gak ada apa-apanya dibanding Banda Aceh..

Wismilak!!

Hits: 1071

 

Gak kerasa, kuliahku sudah hampir masuk satu tahun.. Aku pikir dulu S2 sambil kerja gak bakal berat-berat banget, ya paling gitu gitu aja..gak macem S1 yang banyak tetek bengek praktikum-nya. Dan ternyata, aku salah saudara saudara!! Ceritanya per maret 2010, dengan alasan “mencari kepuasan batin” baru,…gw coba daftar di Magister Manajemen Sistem Informasi dibawah Fakultas Ilmu Komputer,di Binus University. Kenapa ngambil jurusan ini? Secara S1 gw perikanan yg ngurus pelelangan ikan dan sempet belajar bagaimana mengetahui ikan sudah layak memijah (alias kawin) kok tiba tiba menclok aja di urusan mesin bernama komputer.

Eitss…jangan salah..sebenernya yang gw dalamin di S2 gw adalah manajemen sistem informasi-nya bukan gimana cara nyambungnya kabel komputer. Kebetulan (eh…kebetulan gak sih?), pengalaman gw kerja selama ini selalu berkaitan sama yang namanya data dan sistem informasi. Terutama waktu di riset majalah SWA trus sempet mampir sebentar nemenin tukang ledeng di Palyja dan terakhir tentu saja di Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi NAD Nias. Di tempat yang terakhir, karena dibawah divisi Pusat Data Informasi yang juga memayungi departemen IT, mata-ku makin melek teknologi. Pengalaman berharga itu membuatku makin “napsu” mengetahui sistem informasi. It was really change my point of view… Jaman dulu mungkin gw pengen kayak orang, kuliah di manajemen, marketing atau yang sejenisnya yang pada masanya kesannya sangat “gaya”. Namun setelah dipikir-pikir, Insya Allah topik seperti itu bisa gw dapet sambil jalan di pekerjaan dan dari buku-buku yang gw baca.

Alhamdulillah banget…pilihan gw gak salah…Meski tugas tugas kuliah sungguh sungguh menyita waktu dan pikiran gw..Tapi aku sangat menikmati semuanya. Meskipun harus pulang malem terus,dan pacarannya cuman sama laptop (hikss) Trus ketemu temen temen yang asyik…dari yang berondong sampe yang kakek-kakek, dosen-dosen yang lucu dan unik.. Paper dan tugas yang bejibun…Bagi waktu yang susah susah gampang…  Oya, buat sombong dikit sampe hari ini gw belom punya nilai B lohhh…. (bukan berarti C semua). Heheheheheh… Semoga bisa terus lancar sampai akhir..amin…

Hits: 553

Beberapa tahun terakhir ini, situs jaringan social seperti Facebook, Twitter, MySpace, Linked atau pendahulunya Friendster seperti sudah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dalam keseharian masyarakat. Tidak hanya di kota besar, tapi juga sudah merambah ke daerah dimana telepon genggam dengan jaringan GPRS sudah hampir menjangkau hingga pelosok.

Facebook merupakan situs yang paling popular saat ini. Menurut data statistik yang dilansir CheckFacebook.com, jumlah pengguna Facebook di Indonesia telah masuk 10 besar jumlah pengguna Dalam hal persentase populasi online, Indonesia mencapai angka 23,8 persen. April 2010 pengguna Facebook di Indonesia mencapai 21.027.660 tumbuh tertinggi kedua di Asia setelah Malaysia  serta melampaui pengguna Facebook di Turki selama bulan Maret 2010. Artinya, kurang lebih 23,8 persen dari total populasi penduduk di Indonesia telah terdaftar di Facebook. (Vivanews dan Wikipedia)

Besarnya pengguna jejaring ini membuka celah baru media pemasaran. Jika dulu masih konvensional kemudian berkembang menjadi online system dengan pengembangan software dan jaringan secara khusus, kini ada media yang berada di tengah-tengah yaitu situs jejaring sosial seperti facebook tersebut. Jika sebelumnya untuk membangun sistem penjualan online membutuhkan biaya yang mahal dan sistem yang mumpuni, kini siapapun bisa “jualan” melalui facebook. Tidak diperlukan keahlian TI yang canggih karena pada dasarnya media ini hanya menampilkan item barang yang dijual melalui foto maupun penyisipan link perusahaan pada berbagai aplikasinya.

Selain alasan di atas, tingkat akses ke situs ini yang sangat tinggi dan terus menerus mendorong aspek psikologis penggunanya untuk berbelanja.  Pada umumnya barang yang dijual lebih bersifat ringan seperti pakaian, kebutuhan rumah tangga, mainan anak-anak hingga kosmetik. Yang lebih memudahkan lagi, saat ini belum ada ketentuan perpajakan untuk penggunaan media ini.

Ada beberapa trik yang bisa dijalankan agar facebook sebagai media promosi menjadi maksimal. (http://jangandibaca.blogsome.com/)

  1. Perbanyak teman di facebook anda, kenapa karena dengan semakin banyak teman otomatis yang melihat produk anda pun semakin banyak
  2. Ikut dengan banyak group facebook yang berhubungan dengan produk anda, misal produk anda tentang kerajinan tangan coba anda cari group facebook yang membicarakan tentang kerajinan tangan. Tidak menutup kemungkinan anda ikut group lain yang tidak berhubungan dengan produk anda, dengan ikutan group sebanyak banyak nya otomatis bisa ketemuan dengan banyak orang.
  3. Upload gambar produk anda di Photo Album facebook anda dan beri keterangan tentang produk anda sampai dengan harganya

Jika tidak cukup dengan tips diatas, kini sudah ada beberapa aplikasi gratis yang khusus digunakan untuk kegiatan promosi maupun marketing melalui facebook yang bisa ditelusuri dengan mesin pencari.

Hits: 665

Wikipedia :

Applications Architecture

is the science and art of ensuring the suite of applications being used by an organization to create the composite application is scalable, reliable, available and manageable. One not only needs to understand and manage the dynamics of the functionalities the composite application is implementing but also help formulate the deployment strategy and keep an eye out for technological risks that could jeopardize the growth and/or operations of the organization.

Enterprise architecture (EA)

is a rigorous description of the structure of an enterprise, its decomposition into subsystems, the relationships between the subsystems, the relationships with the external environment, the terminology to use, and the guiding principles for the design and evolution of an enterprise This description is comprehensive, including enterprise goals, business functions, business process, roles, organisational structures, business information, software applications and computer systems. Practitioners of EA call themselves “enterprise architects.” An enterprise architect is a person responsible for developing the enterprise architecture and is often called upon to draw conclusions from it. By producing an enterprise architecture, architects are providing a tool for identifying opportunities to improve the enterprise, in a manner that more effectively and efficiently pursues its purpose.

Service-Oriented Architecture (SOA)

 is a flexible set of design principles used during the ases of systems development and integration. A deployed SOA-based architecture will provide a loosely-integrated suite of services that can be used within multiple business domains. SOA also generally provides a way for consumers of services, such as web-based applications, to be aware of available SOA-based services. For example, several disparate departments within a company may develop and deploy SOA services in different implementation languages; their respective clients will benefit from a well understood, well defined interface to access them. XML is commonly used for interfacing with SOA services, though this is not required. SOA defines how to integrate widely disparate applications for a world that is Web based and uses multiple implementation platforms. Rather than defining an API, SOA defines the interface in terms of protocols and functionality. An endpoint is the entry point for such an SOA implementation. Service-orientation requires loose coupling of services with operating systems, and other technologies that underlie applications. SOA separates functions into distinct units, or services[1], which developers make accessible over a network in order to allow users to combine and reuse them in the production of applications. These services and their corresponding consumers communicate with each other by passing data in a well-defined, shared format, or by coordinating an activity between two or more services

Hits: 714

Rasanya adem banget denger lagu ini….

PadaMU Kubersujud

Afghan

Kumenatap dalam kelam
tiada yang bisa kulihat
selain hanya namaMu, ya Allah

Esok ataukah nanti
ampuni semua salahku
lindungi aku dari
segala fitnah

Kau tempatku meminta
Kau beriku bahagia
jadikan aku selamanya
hambaMu yang selalu bertaubat

Ampuniku ya Allah
yang sering melupakanMu
saat Kau limpahkan karuniaMu
dalam sunyi aku bersujud

Hits: 764

 

Setelah menunggu hampir empat tahun, akhirnya keluar  juga album debutan Theodora Meilani Setyawati yang selama ini lebih populer dengan nama Tia AFI. Iseng browsing di google.. Wow, ternyata cukup banyak  halaman-halaman internet yang sudah me-review album dengan judul Tulus tersebut.  Tak mau ketinggalan, karena aku sempat mengikuti setapak demi setapak perjalanan Tia menuju album pertamanya ini dan karena dikomporin oleh Jolie  (si manager kelas lele) –sebagai penulis kelas teri- , aku coba menulis dari sisi seorang dengan kuping dan selera yang pasaran  yang kurang mengerti  musik, hanya menikmatinya tapi sudah terlanjur menjadikannya sebagai satu bagian dari hidup.

 

Design album ini dibuat dengan konsep kupu-kupu menunjukkan Tia yang mulai bermetamorfosis menjadi seorang penyanyi yang “sesungguh”-nya.  Mencoba lepas dari embel-embel AFI sudah begitu lekat dengannya dan  sebagai pembuktian bahwa ia bukan produk  reality show yang datang dan pergi dan “hanya” beroleh peruntungan dari jumlah SMS.  She’s really born as a singer!

Read More

Hits: 1764

Karena nonton sebuah acara TV di rumah, malam sabtu lalu dengan lagu ini, jadi inget beberapa tahun  lalu, saat lagi demen-demennya lagu ini.   My song is about me (again). Mungkin gak banyak lagu lagu Yuni Shara yang bukan merupakan edisi daur ulang. Salah satunya adalah ini. Meskipun mendayu-dayu syairnya lumayan sadis.

 

Separuh hati, kuingin kau mati saja biar pisah denganku, tak termiliki oleh yang lain.

 

Agar Aku Punyamu..

 

Menyibak segala kisah cinta

Seribu jalan terlewati

Menunggu hari bersamamu

Bahagiaku bertarung benci

 

Separuh hati, kuingin kau mati saja biar pisah denganku,

Tak termiliki oleh yang lain.

 

Seribu bintang di langit hitam

Tak kan sekelam

Hatiku yang tlah kan kau bagi cinta

Namun tak pernah kurasa murni

 

Sebagai perempuan kuingin pasti, agar aku punyamu.

 

Alangkah indah bila tiba

Hari yang engkau sunting aku..

Penantian akan kah berakhir

Bila cinta memang tlah ada..

 

 

Hits: 2156

Kata anak-anak (7bi@rpoppy.com), gue angkatan 52, kata Apop, Jadul is my middle name, kata Rynal dengerin lagu-lagu gue berasa naik bis malam (jurusan Medan-Padang Sidempuan) Kalo Tukul Arwana kenal gue, mungkin dia akan bilang gue ‘katro”. Tapi aku sendiri lebih suka menyebut diri sebagai manusia yang menghargai sejarah musik, khususnya musik Indonesia.. Hehehhe..

Gak ada yang salah sebenarnya, hanya masalah selera. Ketika mereka memilih Beyonce aku memilih Rafika Duri, ketika mereka memilih Pussy Cat Dolls bisa jadi aku memilih Trio Libels, ketika mereka memilih Rihanna yang lagi happening itu aku lebih tertarik dengan lagu lawasnya Memes. Bahkan duet Rano Karno-Nella Regar, lebih menarik dibandingkan duo maut Acha –Irwansyah.

Menggemari lagu-lagu purbakala semacam itu, mungkin karena terbawa atmosfir masa kecilku dulu. Papa (alm) adalah penggila musik. Seingatku dari bangun tidur papa sudah mulai dengan menyetel Elvis Presley & Jim Reeves, menjelang siang artis JK Record (Pance Pondaag, cs) hingga malam diakhiri dengan duet Broery-Dewi Yull yang sangat populer di masanya. Itu belum pemutaran lagu-lagu Ida Royani, Lilis Suryani, Gatot Sunyoto- dan artis-artis dengan nama yang menurut ukuran sekarang sangat tidak komersil.

Read More

Hits: 1769