Menyusun kembali memori yang pernah terjadi dan telah menjadi bagian dari hidupku di kota ini. Juni 1994 dengan kakek tercinta untuk pertama kalinya di sini. Hanya berat yang menggelayuti hati ketika harus melepaskan satu bagian dari cinta pertama yang sempat membuatku memanjatkan doa untuk kekuatan menjalani hari-hari yang terasa berat. Namun, jauh di kemudian hari, kusadari itu hanya sebuah kebodohan karena Bogor dan jiwanya telah memberiku keindahan lain. Baranangsiang, kampus, angkot, hujan, jembatan merah dan cerita-cerita di dalamnya yang akhirnya menumbuhkan cinta lain yang lebih indah.
Hits: 1985