Ini tercetus gara-gara beberapa hari yang lalu, seorang sahabat curhat padaku (atau tepatnya kita saling bercurhat ria), tentang kekhawatiran alias parno. Bukan Parno yang mas mas jawa itu loh, tapi parno bahasa gaul dari paranoid terhadap sesuatu. Ceritanya sahabatku itu, konon sudah sangat kenyang pengalaman dalam kehidupan percintaannya (baca: in her romantic life). Kini, di usia yang beranjak matang memang ia belum mempunyai pendamping hidup walau sebenarnya sudah ada calon nun jauh disana. Yah, long distance relationship-lah. Seperti kata Marcel di firasat : bagai sungai yang mendamba samudera, kutahu pasti kemana kan kubermuara, seperti itulah..hubungan itu diharapkan menjadi tambatan terakhir bagi keduanya.
Hits: 1888